Nama: Ananda Satria Mawan
NIM : 1102406039
Jakarta, NTT Online - Departemen Pendidikan Nasional berupaya meningkatkan kualifikasi guru sekolah dasar dengan meluncurkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Pendidikan Jarak Jauh tersebut, kata Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas Satryo Soemantri Brodjonegoro, di Jakarta, Jumat, dilaksanakan secara konsorsium oleh 10 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia.
“Kita merujuk pada SK Mendiknas nomor 107 tahun 2001 tentang penyelenggaraan pendidikan terbuka dan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh ini adalah upaya untuk menyebarluaskan ilmu dengan memanfaatkan teknologi informasi,” katanya usai peluncuran PJJ PGSD yang juga di hadiri Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), Fasri Jalal dan para Rektor 10 Universitas.
Ia mengatakan masalah pendidikan di Indonesia sangat kompleks yaitu akses transfer ilmu pengetahuan, keberagaman budaya, dan tingkat perkembangan di masing-masing daerah.
“Penyebaran ilmu tidak bisa dicapai jika menggunakan metode konvensional, sedangkan wilayah di Indonesia sangat luas dan juga terpisah,” kata Satryo.
Program PJJ PGSD diselenggarakan berbasis pemanfaatan teknologi informasi komunikasi untuk pembelajaran “e-learning”, telekonferensi antara dosen dan mahasiswa di ICT Center, dan pembelajaran mahasiswa.
Proses pembelajarannya dimulai dengan masa residensial yaitu pembekalan untuk seluruh mahasiswa (guru SD)yang dimulai pada 8 Januari 2007.
Mahasiswa juga akan belajar mandiri menggunakan beragam sumber belajar seperti bahan ajar cetak, audiovisual, serta bahan ajar berbasis web yang dapat diakses melalui ICT Center.
“Untuk kelulusan ditentukan masing-masing LPTK karena setiap LPTK mengajarkan bidang-bidang tertentu. Mahasiswa akan mengikuti ujian akhir semester,” katanya.
Sementara itu Fasri mengatakan jumlah guru SD/MI di Indonesia yaitu 1.131.687 orang, sekitar 8,3 persennya atau 99.500 orang yang memenuhi kualifikasi akademik (jenjang S1) dan sekitar 92,7 persen atau 1 juta guru belum memenuhi kualifikasi akademik.
“Untuk itu diharapkan dengan PJJ PGSD ini mampu meningkatkan kualifikasi para guru yang belum mencapai kualifikasi akademik S1,” katanya.
Pendidikan Jarak Jauh ini selain dilaksanakan oleh 10 LPTK juga bekerja sama dengan “Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre” (SEAMOLEC).
“Jadi 10 LPTK sebagai pelaksana pendidikan sedangkan SEAMOLEC yang mendukung dar sisi tekonologi, dan pengemasan. Mereka akan saling bekerja sama,” kata Satryo.
Sepuluh LPTK yang melaksanakan PJJ adalah Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Univeritas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Cendrawasih, Universitas Nusa Cendana, Universitas Katolik Atmajya, dan Universitas Tanjung Pura.
Menurut Satryo pemilihan sepuluh LPTK ini berdasarkan kesiapan universitas melaksanakan PJJ dan mewakili wilayah disekitarnya.
“PJJ ini akan diikuti 1.000 mahasisawa, masing-masing LPTK menerima 100 mahasiswa. Nantinya semua kembali kepada masing-masing mahasiswa, kami telah memberikan fasilitas, tinggal kemauan mereka untuk belajar. Ini adalah `pilot project` dan kita belum bisa meraba hasilnya akan seperti apa,” katanya. Antara
Sumber:http://www.ntt-online.org
Monday, May 26, 2008
Depdiknas Tingkatkan Kualifikasi Guru SD dengan Pendidikan Jarak Jauh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment